
Metode Pengujian Kuat Tekan Conblock

Tes kekuatan paving blok di laboratorium beton
Ada banyak tes yang dapat dilakukan untuk mengukur kekuatan paving block.
Namun yang sering dipertimbangkan di lapangan hanyalah 3 hal, yaitu:
Blokir dengan kuat tekan
Aus Endurance, dan
Kekuatan lentur.
Namun pada kesempatan ini kami hanya akan berkonsentrasi pada salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan di lapangan, yaitu kuat tekan batu paving.
Unit yang digunakan adalah kg / cm2 atau Mpa, tetapi kebanyakan orang meringkasnya sebagai “K”
Ada 2 metode yang sering digunakan saat menguji kekuatan tekan paving block, termasuk:
Metode Obyek Utuh, dengan standar uji yang mengacu pada British Standard (BS) 6717: 1993, adalah metode uji yang umumnya menggunakan paving block persegi panjang (Brick, Truepave) sebagai objek uji.
Metode Objek Kubus, dengan standar pengujian yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0691-1996, adalah metode pengujian yang menggunakan kubus sebagai objek pengujian.
Jadi sebelum diuji, balok paving dipotong menjadi balok yang ukurannya disesuaikan dengan ketebalan paving blok. Jika ketebalan paving yang diuji adalah 6 cm, paving dipotong dengan ukuran kubus 6 cm x 6 cm x 6 cm. Jika ketebalan paving yang diuji adalah 8 cm, paving dipotong dengan ukuran kubus 8 cm x 8 cm x 8 cm.
Karena metode yang digunakan berbeda, hasil yang diperoleh tentu berbeda.
Hasil pengujian dari seluruh metode objek biasanya lebih besar dari objek kubus. Ini karena objek uji yang digunakan oleh seluruh metode objek lebih besar, lebih luas, dan lebih berat dari objek kubus.
Paving blok dengan seluruh metode objek mendapatkan kekuatan tekan rata-rata 400 kg / cm2. Tetapi ketika diuji dengan metode objek kubus, ini bisa 250 kg / cm 2 atau 200 kg / cm 2.
Untuk seluruh metode objek, area pers menyesuaikan area produk. Jika produk yang akan diuji adalah paving block dengan luas 200 cm2, maka luas objek yang akan diuji juga 200 cm2.
Berbeda dengan metode cube body.
Karena produk diuji dengan cara yang sama seperti seluruh objek (paving block dengan luas 200 cm2), metode objek kubus mengharuskan produk dipotong sesuai dengan ketebalan paving block.
Jika ketebalan produk 6 cm, produk harus dipotong dengan dimensi kubus 6 cm x 6 cm. Sehingga luasnya menjadi 36 cm 2.
Jika ketebalan produk 8 cm, produk harus dipotong dengan dimensi kubus 8 cm x 8 cm. Sehingga luasnya menjadi 64 cm 2.
Karena hasilnya (kekuatan tekan yang diinginkan) lebih mudah dan lebih ekonomis untuk diperoleh, banyak pemasok / perusahaan menguji kekuatan tekan batu paving dengan seluruh metode objek.
Tetapi dalam hal kualitas, tes yang dilakukan oleh metode objek kubus lebih rinci dan maksimal dibandingkan dengan seluruh objek.
Output produk yang diuji dengan metode objek kubus lebih kuat dari output produk yang diuji dengan seluruh objek.
Blok paving yang diuji dengan metode objek kubus memiliki kekuatan tekan rata-rata 400 kg / cm 2. Tetapi ketika diuji dengan seluruh metode objek, ini bisa menjadi 500 kg / cm 2.
Itulah sebabnya Metode Obyek Kubus digunakan sebagai standar referensi oleh Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNI) untuk kategori Lantai Batu Beton (SNI 03-0691-1993).